Bahasa Ogan Diambang Kepunahan, mungkin itu kata yang tepat untuk mengungkapkan keadaan di bumi Sebimbing Sekundang sekarang ini. Kabupaten Ogan Komering Ulu, dengan Ibukota Baturaja memiliki bahasa adat tradisional dari suku Ogan, atau kita kenal sebagai bahasa ogan.
Dikutip dari Wikipedia Indonesia, Bahasa Ogan yang ditandai dengan ISO 639-3 ogn (Standarisasi International untuk pengkodean bahasa) adalah bahasa yang dituturkan sebagian besar masyarakat yang terdapat di Kabupaten Ogan Ilir (Tanjungraja, Inderalaya, Pemulutan, Muara Kuang, Muare Penimbung, Talang Aur), Ogan Komering Ilir (Pampangan, Tulung Selapan), dan Ogan Komering Ulu (Baturaja). Bagi orang yang telah mengenal bahasa Ogan, mereka akan mengatakan bahwa bahasa Ogan mirip bahasa orang Malaysia walau tidak sama persis.
(Photo : Jembatan Gantung Tebing Kampung, Kecamatan Semidang Aji OKU by Adhe Setiawan) |
Menurut Bang Jhoni Faisal dalam blog pribadinya, sekitar tahun 1980an, Ogan Komering Ulu pernah dipimpin oleh seorang Bupati yang bernama H.M. Saleh Hasan, SH . Beliau selalu menggunakan Bahasa Ogan dalam kegiatan sehari-hari maupun kegiatan yang bersifat resmi.
Namun, semakin hari semakin jarang terdengar masyarakat lokal yang berbicara menggunakan bahasa tradisi nenek moyang mereka. Masyarakat lokal lebih suka berbicara dengan bahasa Palembang. Hanya tinggal di beberapa daerah saja yang tetap menggunakan bahasa ogan. Masyarakat lokal yang tinggal di Kota Baturaja cenderung merasa gengsi dan malu untuk berbicara bahasa ogan. Bahasa Ogan dianggap sebagai kampungan, primitif dan sebagainya sehinga tidak cocok untuk dijadikan bahasa pergaulan sehari-hari. Padahal, bahasa ogan adalah bahasa asli tradisional nenek moyang dari Ogan Komering Ulu.
Nah para pembaca sekalian, khususnya yang punya darah ogan, mari kita lestarikan budaya nenek moyang kita. Pesan penulis "Hala maluan ngumong base ugan, kite jeme ugan kite wajib njage adat kite, ok adeng kakang kance-kance" (Jangan malu untuk berbicara berbahasa ogan, kita asli keturunan ogan jadi wajib menjaga adat, ok kawan-kawan sekalian).